Diberdayakan oleh Blogger.

Semenjak Ditinggal Jokowi Pasar Tanah Abang Jadi Semrawut

Berita terkini hari ini Kondisi arus lalu lintas di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, terpantau masih semrawut , meski pedagang sudah dilarang berjualan di jalan. Adapun usul dan kebijakan larangan berdagang di jalan ini dilaksanakan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada masa ketika ia memerintah.
Rinto (45thn)  pedagang asongan yang biasa berjualan di depan pintu masuk dan keluar Blok A Pasar Tanah Abang menuturkan, sebelumnya,
jumlah kendaraan yang lewat di sana tidak sepadat sekarang. Beberapa angkot dan bus serta bajaj, menurut dia, jadi sering menunggu penumpang sehingga menutup dua pertiga badan jalan.
"Dulu kan (kendaraan umum) pada muter, enggak lewat sini (Blok A), dan belum semacet sekarang. Sejak ditinggal pak jokowi kok sekarang jadi semraut yah??
Menjelang sore, sekitar pukul 16.00, angkot yang ngetem pun semakin banyak dan membuat barisan hingga memanjang ke belakang. Barisan ini diisi oleh angkot dari dua trayek, yakni M 10 jurusan Tanah Abang-Jembatan Lima dan 08 jurusan Tanah Abang-Kota. Sesekali juga ada bus APTB, mayasari, dan kopaja yang ikut ngetem.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Semenjak Ditinggal Jokowi Pasar Tanah Abang Jadi Semrawut di blog Dunia Politik Indonesia jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

1 komentar :

Jakarta, Aktual.com — Permasalahan Ibukota Jakarta seperti kemacetan, kesemrautan, dan rendahnya kesadaran tertib lalu lintas masyarakat yang menyebabkan terjadinya kecelakaan merupakan pemadangan yang kerap terjadi. Tak hanya itu kondisi angkutan umum pun masih jauh dari harapan.

Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan mengatakan bahwa dengan kondisi dan keadaan tersebut namun pemerintah terkesan melakukan pembiaran.

“Anehnya, meskipun kemacetan lalu lintas sudah sangat serius, karena sudah menghambat aktivitas dan kreatifitas masyarakat, namun pemerintah sepertinya menjadikannya hal yang biasa,” katanya, Sabtu (8/8).

Lalu Lintas Jakarta ‘Semrawut’, ITW: Kinerja Pemprov DKI Tidak Maksimal

Balas